Senin, 14 Februari 2011

hukum shalat sebelum waktunya.

shalat adalah syiar ummat islam yang dengannya manusia dapat mengambil hikmah dan pelajaran yang sangat berharga dan takternilai, maka baang siapa yang pandai menjaga dan memelihara shalatnya dari hal-yang mengurangi nilai kesempurnaan shalat maka kehidupannya akan senantiasa tenang aman dan jauh dari perasaan gundah dan dari sifat2 kotor dan penyakit hati. sering diantara masyarakat islam terkadang saking kurangnya penerangan tetang hukum yang berkaitan dengan shalat dan apa-apa yang menjadi pendukungnya, atau karena sebahagian dari umat islam malas untuk membaca buku-buku referensi tentang islam dari aqidah sampai pada bidang muamalat seperti shalat. tidak jarang mereka mengatakan dan bertanya-tanya apa sih hukum shalat sebelum adzan? atau bagaimana hukum orang yangshalat sebelum waktunya.? terkadang kita terbelit-belit untuk membedakan antara shalat sebelum adzan dan salat sebelum masuk waktunya. yang perlu diperhatikan bahwa shalat itu boleh /bisa dilaksanakan apabila sudah masuk waktunya. sesuai hadits nabi.."....shalat pada waktunya....". ketika waktu shalat telah masuk maka wajib bagi kita untuk melakukannya ketika itu.jangan sampai kita lali dalam melaksanakan dan mendirikan kewajiban kita karena peringaan allah sangatlah amat pedih yaitu "WAEL" firman Allah dalam surat al-maun : فويل للمصلين الذين هم عن صلوتهم ساهون. maka celakalah orang orang yang (yaitu) oarang yang melakukan shalat dengan lali.

Shalat dan hukum-hukumnya

Hukum-Hukum Shalat
Berikut ini akan kami ketengahkan beberapa hukum yang berkaitan dengan shalat, agar setiap muslim mengetahuinya dan bisa mempraktekannya dalam shalat mereka.

• Hukum membaca surat Al-Fatihah dalam shalat
Setiap orang yang shalat wajib membaca surat Al-Fatihah, baik imam ataupun makmum; baik shalat sendirian, maupun shalat berjamah; baik shalat yang bacaanya pelan (sirriyah) maupun yang bacaanya keras (jahriyah); pada shalat wajib maupun shalat sunnah. Surat Al-Fatihah wajib dibaca dalam setiap rakaat, kecuali makmum yang terlambat (masbuq) apabila mendapati imam dalam keadaan ruku' dan ia tidak sempat membaca surat Al-Fatihah, maka ia tidak wajib membacanya.
Bagi yang tidak bisa membaca surat Al-Fatihah, maka hendaklah ia membaca ayat Al-Qur'an yang mana saja. Apabila ia tidak bisa membaca Al-Qur'an sama sekali, hendaklah ia membaca: Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallah, allahu akbar, wa laa hawla walaa quwwata illa billah. "Maha suci Allah, segala puji baginya, dan tidak ada illah (Tuhan) yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah, Allah Maha Besar, dan tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan dari Allah" (HR. Abu Daud dan Nasa'i)([1]).
• Apabila makmum ketinggalan awal shalat, maka hendaklah ia segera mengikuti imam, dan setelah imam salam ia menyempurnakan yang rakaat yang tertinggal.
• Apa yang dilakukan bagi yang berhadats dalam shalat:
Apabila berhadats ketika sedang shalat, atau ingat bahwa ia berhadats, maka ia harus pergi dan tidak perlu salam ke kanan dan ke kiri.
Dari Aisyah ra dari Nabi SAW bersabda: "Apabila salah seorang kalian shalat lalu berhadats, maka hendaklah memegang hidungnya, kemudian pergi (dari tempat shalatnya)." (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)([2]).
• Disunnahkan membaca satu surat penuh dalam setiap rakaat, dan membaca surat sesuai dengan urutan Al-Qur'an, akan tetapi boleh juga membagi satu surat untuk dua rakaat, atau membaca beberapa surat dalam satu rakaat, mengulangi satu surat dalam dua rakaat, dan mendahulukan satu surat atas surat lain, akan tetapi tidak terlalu sering, namun melakukannya sekali-sekali.
• Orang yang shalat boleh membaca awal surat, akhirnya, dan tengahnya dalam shalat fardhu dan sunnah.
• Ada dua tempat yang dianjurkan bagi orang yang shalat untuk berhenti sejenak:
Pertama: setelah takbiratul ihram untuk membaca doa istiftah
Kedua: setelah selesai membaca surat sebelum ruku', untuk mengembalikan nafas.
• Doa istiftah ada tiga macam: yang paling utama adalah yang mengandung pujian kepada Allah SWT seperti subhanakallahumma…, berikutnya yang mengandung penyebutan tentang ibadah kepada Allah SWT seperti wajjahtu wajhiya…, kemudian yang mengandung doa seperti allahumma baa'id….
• Haram mengakhirkan shalat hingga habis waktunya kecuali bagi yang berniat menjama' shalat, atau dalam kondisi sangat takut, atau karena sakit, dan orang yang shalat haram melihat ke langit.
• Yang dimakruhkan dalam shalat:
Makruh hukumnya menoleh pada waktu shalat kecuali ada keperluan seperti takut dan semisalnya. Makruh memejamkan mata, menutup muka, duduk seperti duduknya anjing, meletakkan tangan di pinggang, melihat hal-hal yang membuatnya lalai, menghamparkan kedua lengannya ketika sujud. Makruh menahan kecing atau buang air besar, atau buang angin. Jangan shalat di depan makanan yang ia inginkan dan ia bisa memakannya. Jangan memanjangkan baju atau celana hingga dibawah matakaki (isbal), menutup mulut dan hidung dengan kain, menguap dalam shalat. Meludah di masjid adalah suatu kesalahan, dan kaffarahnya adalah membenamkannya, dan tidak boleh meludah ke arah kiblat dalam shalat dan di luar shalat.
• Lebih baik bagi orang yang merasa ingin buang air besar atau kecil, atau berasa akan keluar angin, berhadats terlebih dahulu kemudian wudhu' dan shalat. Jika tidak ada air maka bertayammumlah kemudian mengerjakan shalat, yang demikian ini akan lebih khusyu'.
• Menoleh dalam shalat adalah curian yang dicuri oleh setan dari shalat seseorang. Menoleh ada dua macam: dengan badan, dan dengan hati, untuk mengobati menoleh dengan hati yaitu dengan meludah ke kiri tiga kali, dan mohon perlindungan kepada Allah SWT dari setan yang terkutuk, sedangkan yang dengan badan, maka dengan mengahadap langsung ke kiblat dengan seluruh badannya.
• Hukum meletakkan sutrah (pembatas) dalam shalat:
Disunnahkan bagi imam dan yang shalat sendirian, shalat dekat dengan sutrah, seperti tembok, atau tiang, atau batu, atau tongkat, atau tombak dan sebagainya, baik laki-laki maupun wanita, di kampung halaman maupun dalam perjalanan, shalat wajib maupun sunnah. Adapun makmum, maka sutrah imam sudah termasuk sutrah bagi yang dibelakangnya, atau imam menjadi sutrah bagi makmum.
• Haram lewat di antara orang yang shalat dengan sutrahnya, dan orang yang shalat harus menolak orang yang lewat, baik di Makkah maupun di tempat lain, kalau memaksa, maka orang yang lewat berdosa, sedangkan pahala orang yang shalat tidak berkurang insya Allah.
• Imam dan orang yang shalat sendirian batal jika ada wanita, keledai, atau anjing hitam yang lewat di depannya, jika tidak ada sutrah. Jika salah satu dari yang disebutkan tadi lewat di depan makmum, maka sahalat makmum maupun imam tidak batal, dan barangsiapa yang shalat menggunakan sutrah, hendaknya mendekat padanya; agar setan tidak lewat antara dia dengan sutrah.

• Tempat-tempat mengangkat kedua tangan:
1- Dari Abdullah bin Umar ra berkata: "Aku melihat Nabi SAW memulai shalat dengan bertakbir, lalu Beliau mengangkat kedua tangannya ketika bertakbir sehingga meletakkannya sejajar dengan kedua pundaknya, dan apabila takbir untuk ruku' melakukan hal yang serupa, dan apabila mengucapkan sami'allahu liman hamidah melakukan hal serupa, dan membaca rabbana lakal hamdu." (HR. Bukhari Muslim).
2- Dari Nafi' bahwasanya apabila Ibnu Umar shalat beliau bertakbir, dan mengangkat tangannya, dan apabila ruku' beliau mengangkat tangannya, dan apabila mengatakan sami'allahu liman hamidah beliau mengangkat tangannya, dan apabila bangun dari rakaat kedua beliau mengangkat tangannya.

• Yang boleh dilakukan pada waktu shalat:
Dibolehkan bagi orang yang sedang shalat melingkarkan imamah, atau gutrah (penutup kepala bagi laki-laki), membungkus diri dengan kain, maju, mundur, dan naik ke mimbar dan turun, meludah ke sebelah kiri bukan ke sebelah kanan atau kiri di luar masjid. Apabila berada dalam masjid, maka meludah ke pakaian, dan boleh membunuh ular, kalajengking dan semisalnya, menggendong anak kecil.
• Ketika shalat boleh sujud pada bajunya, atau imamahnya, atau sorbannya kalau ada sebab tertentu seperti panas dan semisalnya.
• Apabila orang laki-laki dimintai izin ketika shalat, maka ia bisa memberi izin dengan bertasbih, sedangkan wanita, memberi izin dengan menepukkan tangannya.
• Apabila bersin ketika shalat disunnahkan bertahmid, dan apabila mendapat nikmat ketika sedang shalat, maka hendaklah mengangkat tangan dan bertahmid.
• Orang yang shalat sendirian apabila membaca dengan keras maka mengucapkan 'Amin' dengan keras, dan apabila membaca pelan, maka mengucapkan 'Amin' dengan pelan pula.
• Orang yang shalat sendirian baik laki-laki maupun wanita boleh memilih antara memelankan bacaan dalam shalat jahriyah atau mengeraskan asalkan tidak mengganggu orang yang sedang tidur, orang sakit dan semisalnya. Wanita boleh mengeraskan suaranya jika tidak ada laki-laki yang bukan mahram di sekitarnya.


Rukun-Rukun Shalat
• Tidak sah shalat kecuali melaksanakan empat belas rukun, yaitu:
1- Berdiri bagi yang mampu.
2- Takbiratul ihram.
3- Membaca surat Al-Fatihah dalam setiap rakaat kecuali ketika imam
mengeraskan bacaan.
4. Ruku'.
5. I'tidal.
6. Sujud atas tujuh anggota badan.
7. Duduk antara dua sujud.
8. Sujud kedua.
9. Duduk untuk tahiyat akhir.
10. Tahiyat akhir.
11. Bershalawat kepada Nabi.
12. Tumakninah (tenang dan diam sejenak).
13. Berurutan antara semua rukun.
14. Salam.

• Apabila meninggalkan salah satu rukun di atas, maka shalatnya batal, apabila meninggalkan takbiratul ihram karena tidak tahu atau lupa, maka shalatnya juga tidak sah.
• Apabila meninggalkan salah satu rukun di atas karena lupa atau tidak tahu, maka ia harus mengulangnya selama belum sampai pada rukun yang sama pada rakaat berikutnya, jika tidak mengulang dan telah sampai pada rakaat berikutnya maka rakaat kedua dianggap sebagai rakaat pertama, dan rakaat sebelumnya batal, seperti orang yang lupa ruku' lalu sujud, maka wajib baginya kembali ketika ia ingat kecuali jika ia telah sampai pada ruku' dalam rakaat kedua, maka rakaat kedua menggantikan rakaat yang ia tinggalkan dan ia wajib sujud sahwi setelah salam.
• Membaca surat Al-Fatihah adalah rukun dalam setiap rakaat bagi imam maupun shalat sendirian. Jika tidak membacanya maka rakaatnya batal, adapun makmum, ia membacanya dengan pelan dalam setiap rakaat. Ketika imam membacanya dengan keras, maka makmum harus mendengarkan bacaan imam dan boleh tidak membacanya.

Minggu, 23 Januari 2011

maf'ulun bihi

Pelajaran 1/pertemuan I
A. Standar Konpetensi
Siswa mampu mengetahui Mafu'lun bihi
B. Konpetensi Dasar
1. Siswa mengetahui dan memahami istilah mafu'lun bihi
2. Siswa mampu membuat contoh tentnag mafulun bihi.
3. Siswa mampu memahami dan menghafal definisi maf'ulun bihi.
4. Siswa mampu dan menguasai cara membuat mafulun bihi.
C. Kegiatan belajar mengajar :
1. Pendahuluan
Guru memulai dengan salam dan hamdalah, kemudian memulai dengan cek kehadiran siswa,menulis tanggal dipapan tulis dan menanyakan materi yang ada hubungannya denga materi ajar.
2. Materi ajar:
a. Guru menuliskan materi maf'ulun bihi di papan tulis.
b. Guru membaca contoh yang telah ditulis, kemudian siswa mengikuti.
c. Guru menjelaskan materi maf'ulun bihi.
3. Akhir pertemuan
a. Diakhir pertemuan guru memilih bebrapa anak untuk menjawab pertanyaan untuk men\yakinkan bahwa anak-anak faham dengan materi tersebut.
b. Guru memberikan tugas

المعول به
MAF'ULUN BIHI
الأمثلة
1. شَدُّ التِلميْذُ الحَبْلَ
2. طَوَتِ البِنْتُ الثَّوْبَ
3. أَكلَ الذِّئْبُ الخروْفَ
4. يَرْبَحُ السَابِقُ جَائِزَةَ
5. يَصِيْدُ الثَّعْلََبُ دَجاجةَ
6. يَبِيْعُ االقَصَابُ اللَّحْمَ Contoh-contoh
1. Murid itu mengikat tali
2. Anak perempuan itu melipat baju
3. Serigala makan domba
4. Pembalap itu memenangkan hadiah
5. Musang memburu ayam
6. Tukang daging sapi itu menjual daging

Keterangan :
Tiap-tiap kalimat dari kalimat-kalimat diatas terdiri dari satu fi'il dan dua isim. Isim yang pertama dinamkan fa'il, karena pekerjaannya adalah timbul daripadanya. Dan kalau kita teliti pada tiga contoh yang pertama,maka kita lihat isim yang kedua pada tiap-tiap contoh tadi, yaitu: الحبل = tali,الثوب = baju dan الخروف = domba - - adalah merupakan yang dikenai (menderita) akibat perbuatan. Seperti Fi'il الشد = mengikat, yang timbul dari murid = التلميذ pada tali = الحبل . dan البنت = mengenai pada baju = الثوب . dan makan = الأكل yang timbul dari serigala = الذئب mengenai pada domba = الخروف . maka التلميذ, البنت , dan الذئب masig- masing ini adalah fa'il.Dan الحبل, الثوب, dan الخروف masing masing adalah yang terkena pekerjaan,dan dinamakan مفعول به . dan begitulah dengan nama contoh-contoh yang lainya. Dan kalau kita perhaitkan (huruf) akhir pada isim yang menujukan kepada مفعول به maka kita dapati ia di nasabkan.
Kaedah القاعدة
المَفْعُوْلُ بِهِ هُوَ اِسْمٌ مَنْصُوْبٌ وَقَعَ عَلَيْهِ فَعَلَ الْفَاعِلُ
Maf'ulun bihi itu adalah isim yang dinasabkan yang terkena sasaran pekerjaan fa'il.

تمرين
Sebutkan mafu'lun bihi dari kalimat- kaliamt berikut ini:
1. مَزَقَ الْغُلاَمُ الوَرَقَ
2. حَلَبَتِ الْفَتَاةُ البَقَرَةَ
3. أَيْقَظَ الرَّعْدُ النَّائِمَ
4. أَكَلَ الْحِمَارُ الْفُوْلَ
5. صَنَعَ النَّجَارُ كُرْسِيًّا
6. رَمَى الصَّيَادُ الشَبَكَةَ
7. طَبَخَتِ الْمَرْأَةُ الطَّعَامَ
8. أَبْصَرَ الرَّجُلُ الْهِلاَلَ 1. Anak itu merobek kertas
2. Gadis itu memrah susu sapi
3. Petir itu membngunkan orang tidur
4. Keledai itu makan kacang
5. Tukang kayu membuat kursi
6. Pemburu itu memasang jalanya
7. Perempuan itu memasak makanan
8. Laki-laki itu melihat bulan sabit

تمرين 2
Letakanlah tiap-tiap isim di bawah ini dalam kalimat sebagai maf'ulun bihi :
1. الثُعْبَانُ
2. النَّافِدَةُ
3. االخِذَاءُ
4. كِتَابًا Ular
Jendela
Sepatu
buku 5. الحَدِيْقَةِ
6. البَلَحَ
7. الفِرَسُ
8. المَاءَ Kebun
Korma muda
Kkuda
air

تمرين 3
Letakanlah mafu'lun bih yang sesuai bagi tiap-tiap kaimat dibawah ini:
1. أَكَلَ الْقِطُ...................
َزْرَعُ الْفَلاَّحُ..................
3. يَبُبني الْبَنَاءُ.......
4. مَزَقَ الْوَلَدُ .........
5. تَخِيْطُ الْبِنْتُ.............
6. كَسَّرَ الْهَوَاءُ...........
7. يَنْشُرُ النََجِاُُر ...............
8. يَبِيْعُ البَدَّالُ..................
9. غَسَلَتْ الْمَرأَةُ........ 1. Kucing makan……..
2. Petani menanam……….
3. Tukang membangun……….
4. Anak itu mengoyak………….
5. Anak perempuan menjahit…………….
6. Udara memecahan…………………
7. Tukang kayu menggergaji…………..
8. Tukang sayur menjual…………….
9. Perempuan itu mencuci……………..

تمرين في الإنشاء
أ‌- نموذج A. Contoh
(1) حَمَلَ الْجَمَلُ الْحَطَبَ
حَمَلَ – فِعْلٌ مَاضٍ
الْجَمَلُ - فَاعِلٌ مَرْفُوْعٌ
الْحَطَبَ – مَفْعُوْلٌ بِهِ مَنْصُوْبٌ 1. Onta itu membawa kayu
Membawa – fi'il madhi
Onta – fa'il yang dirafa'kan
Kayu – mafulun bih yang dinasabkan
(2) يَأكُلُ الذئب الشاة
يأكل – فعل مضارع
الذئب – فاعل مرفوع
الشاة – مفعول به منصوب 2. Serigala itu makan domba
Makan = fi'il mudhari
Serigala = fa'il yang dirafakan
Domba = mafu'lun bih yang dinasabkan

Jumat, 21 Januari 2011

kewajiban menunaikan Hak

Kewajiban menunaikan hak
Oleh : Didi spr.
الحمد لله العليم الخبير القوي القدير العزيز الحكيم خلق كل شيء فأتقنه صنعا وتقديرا وشرع الشرائع فأحكمها وتنظيما فسبحانه من إله عظيم وخالق حكيم. أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له شهادة أرجوبها النجاة من العذاب الأليم والفوز بدار النعيم المقيم وأشهد أن محمدا عبده ورسوله المبعوث رحمة للعالمين وحجة على العباد أجمعين.
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد.
يا أيها الذين آ منوا اتقوا الله حق تقاته ولا تمومتن إلا وأنتم مسلمون, أما بعد:
فإن أصدق الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد وشر الأمور محدثاتها فإن كل محدث بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار.
Hadirin
Setelah kita memuji dan bersyukur kepada allah atas ni’mat dan karunia Nya sehingga kita masih biasa melaksanakan salahsatu kewajiba kita yaitu shalat jum’at secara berjamaah, kemudian beshalawat atas nabi kita Muhammad Saw, dan keluarga beliau yang suci, serta para shahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman.
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Swt.! Hendaklah kita sadari bahwa Allah tidak menciptakan kita dengan sia-sia, tidak akan membiarkan begitu saja. Allah telah menciptakan kita untuk satu hikmah yang sangat tinggi dan telah memberikan syariat yang sempurna untuk menguji kita. Allah telah menciptakan kita di dunia ini dan akan mengembalikan kita untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatan. Hendaklah kita mempersiapkan diri kita untuk menyongsong hari perjumpaan dengan Allah yang menciptakan kita ! Hendaklah kita mempersiapkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada kita,. Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang menjumpai Allah dengan hati yang bersih dan mampu menjawab pertanyaan dengan benar.
Ikhwani rahima kumullah jami’an
Sesungguhnya Allah telah menyabutkan hak-hakNya yang wajib kita tunaikan. Maka hendaklah kita memberikan hak-hak tersebut kepada yang berhak menerimanya sehingga kita meninggal,kita meninggal dunia dalam keadaan beruntung. Jangan kita megabaikan hak-hak ini!
Allah menyebutkan hak-hak dalam banyak ayat al qur’an di antaranya:
واعبدوا الله ولاتشركوا به شيئا وبالوالدين إحسانا وبذي القربى واليتمى والمساكين والجار ذي القربى والجار الجنب والصاحب بالجنب وابن السبيل وما ملكت أيمانكم إن الله لا يحب من كان مختالا فخورا
Beribadahlah kepada allah dan janganlah kamu mempersekutukan Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat, tangga yang jauh, teman sejawat,ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesengguhya allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri(Annisa:46)
Ikhwani rahimakumullah
Dalam ayat di atas, Allah menyaebutkan beberapa hak yang sangat kita perlu kita perhatikan. Hak yang terbesar yang menjadi kewajiban kita adalah hak Allah yang telah menciptakan, menyempurnakan kita,serta memberikan rizqi kepada kita. Allah menundukkan segala sesuatu untuk kebaikan kita dan agar bisa kita manfaatkan. Allah swt berfirman:
وسخرنا لكم ما في السموات وما في الأرض جميعا منه إن في ذلك لأيات لقوم يتفكرون
Dan dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dariNya. Ssesungguhnya pada yang demikian itu benar-enar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. Al jatsiyah :13.
Semua nikmat yang kita rasakan berasal dari allah. Karena itu hak allah merupakan hak yang terbesar dan paling utama.hak allah pada seorang hamba yaitu diibadahi artinya seorang hamba berkewajiban beribadah hanya kepada allah dan tidak menyekutukanNya dengan apapun jua. Caranya dengan melaksanakan semua yang dicintai dan di ridhai Allah landasan cinta kepada allah, tekad untuk mengagungkan Nya, mencari pahala dariNya dan menghindari siksaNya. Janganlah kita mementingkan diri kita, anak, keluarga, atau harta kita daripada beribadah kepada Alllah, karena semua ini sirna,sementara ibadah akan kekal.Allah berfiman:
المال والبنون زينة الحياة الدنيا والباقيات الصالحات خير عند ربك ثوابا وخير أملا
Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shsleh lebih baik pahalanya disisi rabbmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (Al khfi: 46).
Ikhwani rahimakumuullah
Inilah hak Allah pada hambanya. Namun sangat disayangkan banyak orang yang terlalu mencintai dunia, sehingga membuatnya lalai berbuat taat kepada allah. Seakan aktivitas keseharian mereka adalah menggapai dunia,tanpa peduli pada peratuan syariat islam.kesibukan seperti ini pasti akan berpengaruh pada ketaatan seseorang kepada allah akan mengalihkan kecendrungan hatinya, dari kecenderungan keakhirat pada dunia. Ikhwani, henddaklah kita memeperhatikan hak Allah atas diri kita, hak dzat yang telah menciptakkan kita dan memberikan nikmat yang tak terhitung jumlah bilangannya. Hendaklah kita memprioritaskan hak Allah ini di atas segalanya. Termasuk hak Allah ini adalah hak para rasul yang di utus oleh allah.
Ikwani rahimakumullah
Itulah hak pertama yang Allah sebutkan dalam ayat di atas. Kemudian hak kedua yang allah sebutkan yaitu hak kedua orangtua. Allah menyabutkan hak ini setalah hak allah, karena hak orang tua merupakan hak kerabat yang paling dekat dan tinggi kedudukanya. Keduanya memiliki jasa yang tidak dimiliki oleh yang lain.mereka telah menanggung beban fisik, jwa dan fikiran demi kebaikan anak-anak mereka. Mereka rela begadang aslkan sianak bisa tidur nyenyak,mereka mau bersusah payah asalkan sianak bisa istirahat dan mereka terkadang rela menanggung rasa lapar asal sianak bisa kenyang. Alangkah besar jasa orangtua kepada kita! Begitu tinggi kedudukan orang tua dalam islam sampai rasulullah ketika rasulullah dimintai izin oleh seorang pemuda untuk ikut berperang dijalan Allah, beliau menanyakan kedua orangtua pemuda tersebut,:
أحي والداك؟ قال: نعم. قال: ففيهما فجاهد.
Apkah kedua orangtuamu masih hidup? Pemuda itu menjawab: Ya.; Rasulullah bersabda: berjihadlah pada keduanya.
Hadits ini menunjukan betapa tinggi kedudukan berbakti kepada orangtua. Inilah juga yang mendasari perkataan para ulama yang menyatakan “jihad harus dengan izin kedua orangtua jika mereka muslim”.
Ikhwanirahimakumullah
Berbakti kepada orang tua, tidak hanya sebatas masih hidup di dunia, ketika masih bersama kita, tapi juga dilakukan ketika sudah meninggal dunia.
Seorang bertnya kepada rasulullah:
Wahai rasulullah adakah tersisa perbuatan bakti kepada orang tua yang masih bisa saya lakukan sepeninggal mereka? Rasulullah menjawab: Berdoa untuk mereka, memohon ampunan, melakasanakan janji mereka, menyambung tali silaturahmi yang hanya terhubung melalui nereka serta memuliakan teman-teman mereka.
Ikhwani
Hak ketiga yang Allah sebutkan dalam ayat di awal khutbah yaitu hak keluarga dari pihak bapak maupun ibu.
Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah menyambung silaturahim
Kemudian dalam ayat tadi juga disebutkan hak anak-anak yatim yang ditinggal oleh ayahnya sedang dia belum baligh. Islam memerintahkan kepada kaum muslim untuk berbuat baik kepada anak yatim. Baik dengan perkataan ataupun dengan perbuatan, Rasulullah memrintahkan agar kaum muslimin mencukupi kebutuhan anak yatim:
Saya dan pemelihara anak yatim disurga seperti ini(beliau membeikan isyarat dengan menggunakan kedua jari tengah dan telunjuk beliau, beliau meregangkan keduanya sedikit).
Kemudian allah menyabutkan hak ornag miskin.
Hadirin yang dirahmati Allah
Diantara hak yang mesti kita jaga dan sifatnya adalah wajib yaitu hak tetangga. Jika yang bertetangga dengan kita itu kerabat kita maka dia memiliki dua hak, hak sebagai kerabat dan hak sebagai tetangga. Jika tetangga kita bukan dari kerabat kita maka di mempunyai hak tetangga saja. Inilah yang allah sebutkan dalam al quran sebagai hak tetanga yang jauh.
والجار ذي القربى والجار الجنب
Tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh
Hak tetangga ini banyak di sebutkan dalam hadits-hadits rasul
من كان يؤمن بالله واليوم الأخر فليكرم جاره
Barang siapa yang beriman kepada allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tetangganya.
والله لا يؤمن بالله ,والله لا يؤمن بالله, والله لا يؤمن. قالوا: وماذاك يا رسول الله؟ قال: الجار لا يأمن جاره بَوائقه
Demi Allah! Ia tidak beriman. Demi Allah! Ia tidak beriman. Demi Allah! Ia tidak beriman. Rasulullah ditanya, Siapakah orang itu? Beliau menjawab: yaitu orang yang tetangganya merasa tidak aman dari gangguannya.
مازال يوصيني جبريل حتى ظننت أنه سيورثه.
Jibril senantiasa berwasiat kepadaku tentang tetangga sampai aku mengira dia akan menyuruhku memberikan warisan kepadanya.
Itulah beberapa hak yang wajib kita perhatikan, hak Allah dan hak para makhlukNya.
أقول قولي هذا أستغفرالله لي ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات فاستغفرواه إنه هوالغفور الرحيمز

membina keluarga

Keistimewaan Akhlak kita
 Sesungguhnya akhlak kita terikat oleh peraturan-peraturan yang mengikatnya.
 Aturan – aturan tersebut adalah merupakan rumusan-rumusan sunah ilahiyah.
 Dan ketentuan-ketentuan akhlak ilahiyah ini sangat mendetail,kedudukannya pada ketentuan sunah ilahiyah mencakup
 Dan disana ada hubungan yang mengikat antara dua bagian
Selaanjutnya pembahasan kita pindah pada penjelasan tentang keistimewaan perauran akhlak kita akhlak islami serta cirri-ciri yang membedakannya, berikut ini kita simpulkan poin-poinnya:
1. Sesungguhnya akhlak Islam merupakan satu integritas yang menyeluruh; akhlak Islam meliputi hubungan antara manusia dengan sang penciptanya(hablum ma allah), ikhlas ialah rahasia antara seorang hamba dengan tuhanNya, tidak ada yang mengetahui pada perbuatan itu kecuali Allah, dan akhlak Islam juga meliputi hubungan manusia dengan dirinya,dan hubungan manusia dengan jenisnya, bahkan akhlak islam meliputi hubungan manusia dengan alam semesta serta bagian-bagiannya.
Sebagai contoh dari akhlak seorang muslim ialah menyayangi binatang, sungguh seorang wanita telah masuk neraka karena mengikat se ekor kucing dan tidak diberi makan, dan tidak pula melepaskannya untuk mencari makan dari rerumputan yang ada. Sebaliknya seorang wanita ‘baghi” (PSK) diampuni oleh Allah Swt; karena melihat se ekor anjing yang kehausan yang hamper mati lalu ia memberikannya minum.
Dan tidak diperbolehkan bagi seorang muslim merusak tumbuh-tumbuhan, menghancurkan bebatuan karena itu adalah merupakan kehancuran,( dan Allah tidak menyukai kerusakan) al baqarah 205.
2. Akhlak Islami sangat Rasional(masuk akal), penuh dengan lemah lembut, dan dapa diterima oleh hati dan perasaan, maka tidak semata-mata Islam menyuruh atau melarang, bertentangan dengan akal yang rasional atau tertolak oleh hati yang tenang.
Ketika al quran melarang perbuatan ghibah, firman Allah: “dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. ”kemudian larangan tersebut di ikuti dengan firman Allah: “Apakah ada diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang telah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertaqwalah kepada Allah,sesungguhnya Allah Maha penerima taubat,Maha penyayang”.Q.S. al-Hujrat:12.
Ketika menjelaskan tentang kebajikan dan dosa Rasulullah Saw bersabda: “kebaikan itu perbuatan yang menenangkan jiwa dan hati, sedangkan dosa adalah perbuatan yang membuat jiwa dan hati kita tidak tenang meskipun ………”
3. Dua komponen yang bertanggungjawab terhadap akhlak Islam, yaitu:
 Tanggung jawab individu
Firman Allah :” barang siapa yang berbuat baik maka pahalanya kembali pada dirinya, dan barang siapa yang berbuat perbuatan jelek maka dosanya akan ditnggung oleh dirinya; dan tuhan Mu tidak mendolimi hambaNya”. Fushilat:46.
Dan firman Allah dalam surat atTuur/21: “Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya ”.
Dan firmanNya: “ dan barang siapa yang berbuat dosa maka sesungguhnya dia mengerjakan untuk(kesulitan)dirinya sendiri.dan Allah maha mengetahui,maha penyayang ”. (anNisaa: 111).
Dan sesorang yang berbuat dosa tidak dapat memikul dosa orang lain,
Karena pendengaran,penglihatan,dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung jawabannya.
 Tanggung jawab bersama(kolompok)
Seperti fiman Allah: " Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak menimpa orang-orang yang z\alim saja diantara kamu".
Dan sabda Nabi Saw. Dalam sebuah haditsnya: "sesungguhnya manusia apabila melihat kemunkaran,kemudaian membiarkannya(tidak merubah), dikhawatirkan Allah akan menimpakan az\abnya atas kalian semua". Dalam hadits lain beliau bersbda :" Allah melaknat orang-orang yang melihat Orang(yang terz\alimi),kemudian dia membiarkannya(tidak menolongnya".
4. Nilai-nilai peraturan akhlak Islami tidak hanya sebatas menilai manusia secara lahiriyah;kebaikan maupun,kejeekan,maupun kelebihan,atau kekurangan, melainkan cakupan akhlak Islami ini mengatur aspek Niat,sebab-sebab/ faktor-faktor pendorong,dan tujuan-tujuan(hasil) yang ingin dicapai. Rasulullah Saw. Bersabda:" S". dan diantara macam-macam sifat jujur yang terpuji ialah; jujur dalam niat,insya Allah akan dibahas pada waktunya nanti.
5. Dalam pengawasan Akhlak Islami (yang mengawasi) berbeda dengan pengawasan terhadap Akhlak-akhlak yang telah disebutkan sebelumnya, maka yang pengawasan dalam Akhlak Islami yang wajib kita perhaitkan adalah Allah Swt.yang " Dia mengetahui (pandangan)mata yang berkhianat dan apa yang tersembunyi didalam dada". (ghafir:19). "Dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi Allah,baik yang ada dibumi,maupun yang ada dilangit" (Ibrahim:38)."Dan Allah mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan"(anNahl:19)."Dan jika engkau mengeraskan ucpanmu, sungguh dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi"(thaaha: 7). "Dan tidak ada sesuatu yang tersembunyi di langit dan dibumi melainkan(tercatat) dalam kitab yang jelas(lauhilmahfuz\)". anNaml:75.
"Dan sungguh telah kami ciptakan manusia dan telah mengetahui apa yang dibisikan oleh hatinya".(qaaf:16).
"Mereka dapat bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak dapat bersembunyi dari Allah,karena Allah beserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahsia yang tidak diridhai-Nya. Dan Allah maha meliputi terhadap apa yang mereka kerjakan"(anNisa:108). "Serta tidak pula kamu melakukan pekerjaan,melainkan kami menjadi saksi atasmu ketika kamu melakukannya"(Yunus : 61). Maka adakah pengawas dari manusia yang lebih (dalam pengawasan) daripada Allah?.
6. Sesungguhnya Akhlak Islam memperhatikan manusia dimana manusia tersebut terdiri dari jasad dan ruh, yang masing-masing keduanya memiliki kebutuhan. Maka Akhlak Islam(menyeimbangkan kebutuhan Ruh dan Jasad) tidak menjadikan jasad menz\alimi ruh,begitupun sebaliknya Akhlak Islami tidak menjadikan ruh menz\alimi jasad. Firman Allah:” …tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu didunia"(al qhashash:77).
" waahai anak cucu adam pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap(masuk) masjid,makan dan minumlah,tetapi jangan berlebihan.sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. Katakanlah(Muhammad) siapakah yang mengharamkan pehiasan dari Allah yang telah disediakan untuk hamba-hamba-Nya dan rezeki yang baik-baik? Katakanlah" semua itu untuk orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia,dan khusus(untuk mereka saja) pada hari kiamat. Demikianlah kami menjelaskan ayat-ayat itu utuk orang-orang yang mengetahui"(al A'raf 31-32).
"yaitu orang-orang yang beriman dan hatinya menjadi teteram dengan mengingat Allah.Ingatlah,hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram"(al Ra'du :28).
7. Diantara ciri penting yang menjadi ciri khas Akhlak ilami adalah keserasian zaman, maka akhlak Islami pantas dari masa kemasa,dan dari generasi ke gaenerasi, semua itu karena ……………………………………………
Firman Allah:" Allah menghendaki kemudahan bagimu,dan tidak menghendaki kesukaran bagimu"(al baqarah : 185).
"Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat,sampai dia mencapai dewasa.dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil, kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesnggupannya"(al An'am: 152).
"tetapi siapa yang terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan tidak pula melampaui batas,maka tidak ada dosa baginya"(al Baqarah : 173).
" Maka bertakwalah kepada Allah sesuai kesanggupanmu"(at Thagobun :16).
" Dan tidak ada dosa atasmu jika kamu khilaf tentang itu,tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu" (al Ahzab :5). "
" Dan tidak menjadikan kesukaran untukmu dalam Agama" (al Haj : 78). Kemudian makna ayat diatas diperkuat oleh hadits nabi Saw. Yang di riwayatkan oleh muslim dari Abi Hurairah R.a. beliau berkata: ketika (ayat ini) diwahyukan kepada Rasulullah Saw. "Milik Allah apa yang ada langit dan di Bumi. Jika kamu menyatakan apa yang ada didalam hatimu atau kamu sembunykan, niscya Allah (memperhitungkan perbuatan itu) bagimu. Dia megnampuni siapa saja yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mahakuasa atas segala sesuatu"… beliau(Abu Hurairah) berkata: Para shahabat kaget(mendengar ayat tersebut) lalu mereka mendatangi Rasulullah dan mereka diam diatas tunggangannya,seraya berkata: Ya Rasulallah kami telah di bebani dengan pekerjaan yang kami tidak sanggup (melaksanakannya?): Shalat,Shaum,Jihad, dan shadaqoh,sehingga(Allah) menurunkan ayat ini kepadamu?; Rasulullah Saw. Bersabda : Apakah kalian mau mengaakan sebagai mana dua ahlul kitab(Yahudi dan Nasrani) sebelum kalian : " Kami taat dan kami mengingkari"? tetapi (kalian) katakanlah: "Kami dengar dan kami taat", ampunilah wahai tuhan kami, dan kepada-Mu lah tempat(kami) kembali. Para shahabat berkata: "kami mendengar dan kami taat": ampunilah kami wahai tukan kami;dan kepada-Mu lah tempat(kami) kembali.
Maka ketika mengetahui…….orang-orang, para shabat bergembira dan turunlah ayat dalam sebuah kisah :" Rasul(Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (al quran) dari tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah Malikat-malaikat-Nya,Kitab-Kitab-Nya, dan Rasul-rasul-Nya."Mereka berkata: kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari Rasul-rasul-Nya. Dan mereka berkata:" Kami dengar dan kami taat,ampunilah kami wahai tuhan kami, dan kepada-Mu tempat kami kembali.
Ketika mereka melakukannya Allah mengapusnya, lalu Allah menurunkan ayat : “ Allah tidaklah membebani sesorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahalanya dari kebajikan yang dikerjakannya dan dia mendapat siksa dari kejahatan yang diperbuatnya. Mereka berdoa,Wahai tuhan kami,janganlah Engkau hokum kami jika kami lupa atau kami melakuakn kesalahan”. Allah berfirman : Ya. “ wahai tuhan kami janganlah Engaku bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana engkau bebankan kepada orang –orang ssebelum kami.” Berkata: Ya. “ wahai tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya.” Berkata: Ya. ‘” Ampunilah kami,ddan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami,maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”
Kemaslahatan dan nilai-nilai akhlak juga sesuai dengan tempat dan waktu yang bertumpu pada jaminan Allah swt. Allah beerfirman: “ sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-qur’an, dan pasti kami pula yang memeliharanya”. Itu semua setelah allah menyempurnakan, Allah berfirman: “ …pada hari ini telah aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah aku ridhai islam sebagai agamamu.”
8. Akhlak islam menjadi balsan dari dua kebaikan dan dua kejelekan, didunia dan diakhirat.
Adapun dua kebaikan didunia : sebagaimana yang di isyaratkan dalam firman Allah: “ Barang siapa yang mengerjakan kebajikan bagi laki-laki maupu perempuan dalam keadaan beriman maka pasti akan ka I berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan akan kami berikan balasan dengan pahala yang lebih banyak dari apa yang telah mereka kerjakan”.
Dan firman Allah “ bagi orang –orang yang berbuat baik didunia ini akan memproleh kebaikan dan bumi Allah itu luas hanya orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas”.
Dan firman Allah : “ dan sekiranya penduduk negri beriman dan bertaqwa pasti melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, “.
Dan firman Allah: “ dan siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya dia akan membukakan jalan keluar baginya”.
Adapun balasan mereka diakhirat, firman Allah : “pada hari itu banyak pula wajah yang berseri-seri. Merasa senang karena usahanya sendiri. Mereka dalam surge yang tinggi. Disana tidak mendengar perkataan yangtidak berguna. Disana ada mata air yang mengalir.disan ada dipan-dipan yang ditinggikan. Dan gelas-gelas yang tersedia didekatnya. Dan bantal-bantal sandaran yang tersusun. Dan permadani yang terhampar”.
Dan firman allah: “ssesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan mereka itu adalh sebaik-baik makhluk. balasan mereka disisi tuhan mereka adalah surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha terhadapnya. Yang demikin itu balsan bagi orang-orang yang takut pada tuhannya”. Dan firman allah : “ allah menjanjikan kepada orang –orang mukmin laki-laki dan perempuan, akan mendapat surge yang mengalir dibaeahnya sungai-sungai, mereka kkekal didalamnya dan mendapat tempat yang baik disurga And, dan kerindahan allah lebih besar. Itulah kemenangan yang agung”.
Adapun balasan untuk orang jahat didunia, mengacu pada ayat : “ dan Allah telah membuat suatu perumpamaan dengan sebuah negri yang dahulunya aman lagi tentram,rezeki dating kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat,tetapi penduduknya mengingkari nikmat Allah,karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan disebabkan apa yang mereka perbuat”.
Al-qur’an menggambarkan tentang pelanggaran-pelanggaran akhlaq,yang disinyalir dalam ayat :” maka tiadak ada balasan bagi yang berbuat demikian diantara kamu selain kenistaan didunia dan dihari kiamat mereka dikembalikan kepada azab yang paling berat dan Allah tidaklah lengah terhadap apa yang kamu lakukan”. Adapu balasan mereka diakhirat adalah sebagaimana disebutkan dalam Al1-qur’an “ sesungguhnya kami menyediakan neraka bagi orang-orang zalim,yang gejolaknya mengepung mereka ,jika mereka meminta pertolongan (minim) mereka diberi air dari besi yang mendidih yang menghancurkan wajah,itulah minuman yang paling buruk dan tempat yang paling jelek”. Alkahfi :29. Dan firman allah :” maka bagi orang kafir akan dibuatkan pakaian dari api neraka untuk mereka, keatas kepalanya akan disiramkan air yang mendidih.dengan air itu akan dihancurkan apa yang ada dalam perut dan kulit mereka.dan azab untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka karena tersiksa mereka dikembalikan lagi kedalamnya.kepada mereka dikatakan rasakan azab yang membakar ini.” Alhaj-19-21. “ kemudian sesungguhnya kamu wahai orang-orang kafir yang sesat lagi mendustakan. Pasti akan memakan pohon zakum.maka akan penuh perutmu dengannya. Setelah itu kamu akan minum air yang sangat panas. Maka kamu akan minum seperti unta yang sangat haus minum. Itulah hidangan buat mereka pada hari pembalasan. Al-waqi’ah 51-56.
Inilah diantara keistimewaan akhlak kita.


Struktur pembinaan keluarga
Pembinaan meliputi pembangunan fisik untuk rumah, dan pembinaan syar;I dan pendidikan.
Adapun pembinaan rumah muslim yang benar dari aspek fisik adalah yang bisa menutupi,melindungi, yang tenang,tidak termasuki oleh orang asing yang seenaknya keluar masuk,rumahnya tertutup dapat memlihara kehormatan dan tidak ada ikhtilat didalamnya,tidak tercapur antara perbuatan baik dan tidak baik(tercela),terlindungi dengan akhlak dan adab syar’I, tidak gaduh dan berisik, dan tidak terdengar suara-alat musik yang mengganggu, suara-suara ejekan dan celaan yang menyakitkan,nyanyian mereka adzan dan dentingannya tasbih,tahmid,dan takbir,ketika dalam keadaan senang, tidak menyakiti tetangganya dengan suara-suara baik siang maupun malam, apabila dalam keadaan susah mereka tidak terdenganr keluh dan kesah atas ap yang menimpanya,mereka ridha dengan ketetapan Allah, jika mereka memiliki harta mereka sadaqahkan kepada yang membutuhkan daik itu makanan ataupun uang secara diam-diam , dan ketika mereka tidak memiliki harta mereka merasa cukup dan tidak meminta-mita dan sabar dalam berbagai hal baik dalam keadaan susah ataupun senang. Mereka tahu ketenangan dan tidak ria,tidak takut dicela selama itu benar, wajah mereka berseri-seri dan murah senyum.
Mereka lebih banyak diam,wajahnya penuh dengan sinar qur’ani dan shalat, pandangannya tidak diperlihatkan pada wanita bukan muhrimnya, karena mata bagaikan ular berbisa,dan mereka tidak pamer dengan kemewahan yang dimilikinya,tidak angkuh, mau tampil beda,dengan kemewahan rumah,kendaran dihadapan orang kaya ataupun orang miskin, tidak suka menghasut,dan iri terhadap apa yang dimiliki orang lain,malu dan iman menjadi symbol keagungan hatinya dan diam dan takut bicara,tidak pernah marah,kecuali yang menyangkut masalah agamanya,rumah mereka jauh dari orang-orang fasik,tangan dan kakinya tidak menyakiti orang lain, tetapi selalu digunakan untuk mendapat ridha Allah semata,baik dengan mengerjakan shalat,perbuatan yang diperbolehkan oleh allah, atau menyumbangkan dirinya melalui lembaga untuk kebaikan umat,atau menghibahkan,bersadaqah hartanya kepada yang memerlukan, atau membangun rumah-rumah Allah,baik dengan materi ataupun immaterial.
Rumahnya luas,untuk pembantupun ada tempat khusus,tidak berbaur banyak dengan anggota keluarga,kecuali pada waktu yang ditentukan dan darurat.
Mereka selalu menjaga kehormatan,menyempurnakan nadzar,jujur, dan selalu menyampaikan amanah,dan mengembalikan hak-hak kepada pemiliknya,menepati janji,dan tidak menbatalkan jualbeli yang telah disepakatinya,toleransi,santun,pemurah dan tidak mengenal sifat kikir. Mereka itulah yang di kabarkan dalam penggalan sebuah oleh nabi saw. “yang diriwayatkan oleh Abdullah bin ghanam, “ sebaik-baik hamba adalah apabila kalian lihat selalu berdzikir,dan sejelek-jelek hamba adalah yang selalu menggunjing,menjauhkan dua orang yang saling mencintai, yang selalu mencari kesalahan orang lain”
Tiga sifat jelek:
a. Selalu berbuat kerusakan, memecah belah dan memancing emosi kemarahan dan pertengkaran.
b. Menghilangkan rasa kasih saying pada setiap yang saling mencintai,dan menjauhkan antara dua saudara.
c. Menuduh yang tidak-tidak kepada ahli kebaikan dengan ejekan dan tuduhan yang miring.
Pendidikan anak :
Dari tujuan utama dari pembinaan rumah muslim dan menjaga keharmonisan dan kekhususannya :
Pengayoman yang penuh terhadap pendidikan anak dan pengajarannya. Dan pemahaman tarbiyah lebih luas daripada pembelajaran.
Tarbiyah/pendidikan adalah pertumbuhan anak sehingga mencapai batasan yang sempurna dan cukup yang tumbuh sedikit demi sedikit, dan pendidikan in mencakup pendidikan materi fisik, jiwa, ruh,perasaan,akal,dan hubungan dimasyarakat.
Pembelajaran/taklim adalah bagian dari pendidikan, yang mecakup penyampain maklumat yang dibutuhkan oleh kehidupan anak, untuk kebaikan dirinya,dari seorang guru kepada murid. Dan lebih condong pada perkembangan akal saja. Sedangkan tarbiyah berhubungan dengan badan,akal,jiwa,ruh,dan seluruh aspek yang berkaitan dengan tarbiyah di ala mini.
Pendidikan dan penajaran sangat penting bagi pertumbuhan anak karena amanah bagi setiap orang tua.sebagaimana dalam sebuah hadits yang maknanya:” tidak ada sesuatu yang lebih baik yang diberikan seorang ayah daripada adab yang baik”.
Imam gazali berkata: ketahuilah salah satu dari hal terpenting dalam tarbiyah adalah cara bermain anak-anak,terlebih anak adalah amanah bagi orang tua,hatinya masihbersih dan kosong dia bisa menerima apa saja yang diberi, dan akan ikut kepada apa yang disukainya,bila terbiasa baik maka akan baik, ilmunya kehidupannya dan bahagia didunia dan akhirat, orang tuanya mendapatkan bagian pahala darinya,dan setiap pengajar ada pendidik. dan jika terbiasa jelek maka akan jelek pula.
1. Tarbiyah imaniyah dan aqidah sesungguhnya kemilaunya risalah islam adalah kesucian tauhid dan iman,dengan menanamkan keimanan kepada Allah,malaikat allah,kitab allah,rasul-rasul allah,dan hari akhir sreta ketentuan baik dan buruk. Yaitu ketentuan taqdir atas makhluk allah. Adalah sesuatu yang gaib, ilmu allah meliputi segala sesuatu sampai sesuatu yang akan dating sekalipun,
Dan pendidik memusatkan pada adanya Allah dan mengEsakannya terlebih dahulu,kemudian pada tingakat bersyukur,dan keesaannya dalam mengusai alam ini serta isinya,dan kesendiriannya dalam mengatur hisab di hari kiamat.
Kemudian pendidik mengenalkan al-qur;an,bahwa al-qur’an kalmullah,mengajarkannya dengan mengucapkan,kemudian menghafal,sebagian atau keseluruhan,terlebih 4 juz yang terakhir. Sabda rasul:” sebaik-baik orang yang mempelajri al-qu’an adalah yang mengamalkan nya”.diantara contoh tarbiyah qur’ani dapat terdapat pada surat luqman,an nur, dan al hujrat. Kemudian pendidik memantapkan dalam hatinya cinta terhadap nabi saw.bahwa beliau nabi kahir zaman dan nabi /rasul paling utama yang akan memberikan syafaat kepada ummatnya dihari kiamat. Kemudian untuk mencintai salafu saleh. Terutama sahabat yang mulia dan penjelasan bahwa mereka memiliki keutamaan yang luarbiasa karena mereka beriman kepada nabi dan membelanya sampai dan memngikuti cahaya yang diturunan kepadanya.
Selanjutnya murabi menetapkan untuk mencintai keimanan dan tetap didalamnya, cinta jihad perang terhadap orang-orang kafir yang memrangi kaum muslimin,dan menggangu kehidupan,kehormatan dan rumah-rumah kaum muslimin,bahwasnya itu wajib untuk mempersiapkan generasi penerus yang selalu mengemban syiar-syiar islam dan mengembalikan hak-hak yang dicuri dari Negara islam.
Mungkin anak-anak diberikan sebuah hadits untuk pemahaman anak, seperti dalam sebuah hadits : “ wahai anak kecil jagalah Allah,menjagamu,jagalah Allah,dimanpun pasti menemukanmu, apabila kamu meminta maka mintalah pda Allah,bila minta pertolongan maka minta tolonglah kepada Allah, ketahuilah jika seluruh ummat berkumpul untuk sesuatu yang bermanfaat bagimu,tidak aka nada gunanya kecuali Allah telah mentakdirkannya.sebaliknya jika umat ini berkumpul untuk mengganggumu ,maka itupun tidak akan terjadi kecuali Allah telah menentukannya, telah diangkat qalam dan kertas telah mengering .
2. Pendidikan fisik : keselamatan fisik,dan kekuatan jiwa manusia merupakan dua hal yang penting dalam membina anak dengan baik. Karena akal yang sehat terdapat jiwa yang kuat, dan membawa kebutuhan hidup semuanya dari tubuh yang kuat. Apabila lemah maka banyak pekerjaan yang terbengkali dan tak terselesaikan.rasulullah bersabda: “ orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai daripada mukmin yang lemah”. Dan tarbiyah seperti ini akan lebih baik jika dibiasakan dengan latihan-latihan seperti renang,memanah,menuggang kuda, mengadakan latihan perang,dall.
3. Tarbiyah ibadah
Ibadah dalam islam merupakan aflikasi dari aqidah,anak sebelum mencapai balig tidak dibebani dengan taklif syar’I,sebagaimana sabda nabi :”diangkat catatan dari tiga golongan : orang gila sampai sadar/sehat dari gilanya,orang tidur sampai bangun, dan anak-anak sampai baligh”. Tetapi dipersiapkan untuk menginjak dewasa dengan membiasakan ibadah. Agar terbiasa dengan kehidupannya secara berkesinambungan,dan terhindar dari maksiat kepada allah. Dimualai dari salat,saum,baik itu laki-laki maupun perempuan,dan ditekankan pada umur 10 tahun sesuai sabda nabi:” perintahkan anak-anak kalian untuk salat,dan mereka berumur 7 tahun dan pukul lah mereka ketika berumur 10 tahun(jika tidak salat). Pada usia 7 tahun adalah awal pembelajaran,pembekalan dan pelatihan,dan pada usia 10 tahun adalah usia lanjut dan pengawasan,anak-anak boleh dipukul pada usia 10 tahun,
4. Pemnelajaran bahasa arab dan bahasa lainnya dari ilmu-ilmu yang bermanfaat.
Bealajar bahasa arab merupakan kunci mempelajari al-qur’an dan sunah, bahasa arab merupakan bejana syariah,yang dengannya didapat ilmu yang banyak,ini keutamaan dalam merasakan indahnya bersastra dan bersyariat,dan kepasihan berbicara dan akhlak,maka perkuatlah anak-anak dengan bahasa arab,agar lebih memahami syariat dan tujuan-tujuannya dengan baik.
Adapun belajar belajar ilmu yang lain seperti bahasa asing, dan ilmu pengeahuan manusia seperti Olah raga ,sejarah, geografi, dan ilmu terapan seperti ilmu kedokteran,bangunan,ilmu perbintangan, dan sebaginya,yang berguna dan penting sesuai kebutuhan dan tuntutan.
5. Taujihat akhlaki,
Sesungguhnya akhlaq dan adab islam merupakan wadah nya agama, dan dasar pokok lurusnya tabiat,kebiasaan,kesempurnaan seseorang,pengendalian jiwa,tanda petunhjuk hidayah,kematangan, ditunjukan pada sandaran yang benar pada syari’at qur’an yang tinggi. Diantara keharusan adab ialah jujur dan terusterang dalam berkata, dapat dipercaya,bisa membedakan,menjaa lisan,kebersihan hati dari iri,dengki,hasad,dan jauh dari sifat-sifat buruk yang bertolakbelakang dengan yang td disebutkan. Sebagaimana sabda nabi saw: “ muliakan anak-anak kalian dan perbaiki adabnya”. Dan keberkahan akan mengikuti manusia yang baik akhlaqnya, dan membawa kepada keutamaan,dan itu merupakan kesempurnaan agama seseorang dan menjaga kepridbadiannya,

Pengorbanan Ismail

المُكَرَّمُ لَجْنَةُ الْمُسَابَقَةُ
فَضِيْلَةُ رَئِيْسِ الجَلْسَةِ وَ الْمُشَارِكِيْنَ الْمُسَابَقَةِ
يَقُوْلُ عَلَيْهِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ : لاَ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ حَتىَّ تُؤْمِنُوْا وَلاَ تُؤْمِنُوْا حَتَّى تَحَابُّوْا ، أَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلىَ شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُْواهُ لَحَابَبْتُمْ ؟ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته.
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذبالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهد الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له . أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله،
ياأيها الذين أمنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون
ياأيها الذين أمنوا اتقوا الله وَقُوْلُوْا قَوْلاً سدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أما بعد : فإن أصدقَ الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وسلم وشر الأمور محدثتها فإن كل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار
أَيُّهَا الْفُضَلاَءَ ، رَحِمَ كم الله....
يَسُرُّنِيْ فِيْ هَذَا الْمَوْقِفِ لِأُلْقِيَ لَكُمْ قصة مهما ، أَلَا وَهُوَ " ذَبْحُ إِسْمَاعِيْلَ"

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قالَ يا بُنَيَّ إِنِّي أَرى فِي الْمَنامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قاَلَ يَا أَبَتِ افْعَلْ ما تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
يا بُنَيَّ إِنِّي أَرى فِي الْمَنامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ، فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى
فَأَجَابَهُ إِسْمَاعِيْلُ مُعْلِنَا الطَّاعَةَ قَائِلاً:
قالَ: يا أَبَتِ امْضِ لِمَا أَمَرَكَ اللّهُ مِنْ ذَبحِيْ، وَافْعَلْ مَا أُوْحِيَ إِلَيْكَ، سَأَصْبِرُ عَلَى الْقَضَاءِ الْإِلَهِيْ، وَأَحْتَسِبْ ذَلِكَ عِنْدَ اللّهِ .
فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ أَي فَلَمَّا اِسْتَسْلَمَا وَاِنْقَادَا لِأَمْرِ اللّهِ وَأَطَاعَاهُ، وَفَوَّضَا أَمْرَهُمَا إِلَى اللّهْ.
فَنُوْدِيَ مِنْ خَلْفِهِ: أَنْ يَا إِبْراهِيمْ قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا. فَالْتَفَتْ إِبْرَاهِيْمُ، فَإِذَا بِكَبْشٍ أَبْيَضْ أَقْرَنُ أَعْيُنْ، قَدْ حَصَلَ الْمَقْصُوْد مِنْ رُؤْيَاكَ، وَتُحَقِّقَ الْمَطْلُوْبَ وَصِرْتَ مُصَدِّقًا بِمُجَرَّدِ الْعَزْمِ، وَإِنْ لَمْ تَذْبَحْ، وَأَتَيْتُ بِمَا أَمْكَنَكَ.
أَيُهَا الْمُسْلِمُوْنَ رحمكم الله.....
نَعْرِفُ مِنْ هَذِهِ الْقِصَّةِ أَنَّ اللهَ قَدْ عَدَدَ نِعَمِهِ عَلَى إِبْرَاهِيْم وَهِيَ:
إِنَ اللهَ يُجْزِيْ إِبْرَاهِيْمَ بِالْعَفْوِ عَنِ الذَّبْحِ.
وَفَدَيْناهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ أَيْ بِتَقْدِيْمِ كَبْشٍ عَظِيْمِ الْقَدْرِ.
فَمِنْ فِقْهِ الْحَيَاةِ أَوِ الْأَحْكَامِ أَيْضًا:
1- أَنَّ الرُّؤْيَا الأَنْبِيَاءَ رُؤْيَةُ الصَّادِقَةْ
2- اِحْتَجَّ أَهْلُ السُنَّةِ عَلَى أَنَّ اللّهَ تعالى قَدْ يَأْمُرُ بِمَا لاَ يُرِيْدُ وُقُوْعِهِ، فَإِنَّهُ أَمَرَ بِالذَبْحِ، وَمَا أَرَادَ وُقُوْعِهِ.
3- جَوَازُ نَسْخِ الْحُكْمِ قَبْلَ وُجُوْدِ زَمَنِ الاِمْتِثَالِ.
4- عَدَدَ اللّهُ تعالى بِمُنَاسَبَةِ هَذِهِ الْقِصَّةْ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ- يُجْزِيْهِمْ بِالْخَلَّاصِ مِنَ الشَدَائِدِ فِيْ الدُّنْيَا وَالآخِرَةْ، وَالْفِدَاءُ الْعَظِيْمِ بِالْكَبْشِ، وَالثَّنَاءِ الْحَسَنْ بَيْنَ الْأُمَمِ وَالسَّلاَمُ مِنَ اللّهْ، وَبَشَارَتْهُ بِوَلَدٍ آخَرْ، وَجَعَلَ أَكْثَرَ الأَنْبِيَاءِ مِنْ بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ وَغَيْرِهِمْ مِنْ ذُرِّيَتِهِ وَذُرِيَةِ إِسْحَاقَ وَإِِسْمَاعِيْلْ.
5- اَلْفِدَاءُ بِالْكَبْشِ دَلِيْلٌ عَلىَ أَنَّ الْأُضْحِيَةَ بِالْغَنَمِ أَفْضَلْ مِنَ الْإِبِلِ وَالْبَقَرِ.

وَالْأَخِيْر نَسْأَلُ اللهَ جَلَّ جَلاَ لُهْ أَنْ يُصْلِحَ أَحْوَالَنَا وَالْمُسْلِمِيْن، هذا وصلى الله على محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، وَأَخِيْرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

makna Islam

Makna islam
Oleh : Ust. Didi supriadi As Sundawy
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ واَلصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ اهْتَدَى بِهُدَاهُ وَعَمِلَ بِسُنَّتِهِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أًمَّا بَعْدُ؛
فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan kepada saudara-saudara sekalian, marilah kita tingkatkan Islam, iman dan taqwa kita kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala karena hanya dengan Islam, iman dan taqwa itulah kita akan mendapatkan kebahagiaan baik di dunia terlebih lagi Insya Allah di akhirat.
Untuk itu pada khutbah kali ini mengambil sebuah judul “MAKNA ISLAM”
As-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam kitab “Ushul Tsalatsah”, berkata:
اْلإِسْلاَمُ هُوَ اْلاِسْتِسْلاَمُ لِلَّهِ بِالَّتْوِحْيِد وَاْلاِنْقِيَادُ لَهُ بِالطَّاعَةِ وَاْلاِبْتِعَادُ عَنِ الشِّرْكِ.
Artinya: “Islam itu ialah berserah diri kepada Allah dengan meMaha EsakanNya dalam beribadah dan tunduk dengan melakukan ketaatan dan menjauhkan diri dari syirik.”
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 112:
Artinya: “(Tidak demikian), bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah sedang ia berbuat kebajikan,maka baginya pahala pada sisi TuhanNya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
Adapun sendi-sendi Islam itu ada lima sebagaimana yang telah disabdakan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim.
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ؛ شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ.
Artinya: “Dari Abdillah bin Umar Radhiallaahu anhu Berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda: “Islam itu didirikan atas lima perkara:
1. Bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah dengan benar selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah
2. Mendirikan shalat
3. Mengeluarkan zakat.
4. Menunaikan ibadah haji
5. Berpuasa di bulan Ramadlan.”
Inilah sendi-sendi Islam, yang menyebabkan seseorang keluar dari lingkaran kekafiran dan yang menyebabkan seseorang masuk Surga dan jauh dari siksa Neraka.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Lima sendi tersebut di atas merupakan rukun Islam. Barangsiapa menjalankannya dengan sempurna, maka ia termasuk muslim yang sempurna imannya, dan barangsiapa yang meninggalkan seluruhnya, maka ia adalah kafir yang nyata. Dan barangsiapa mengingkari salah satu dari padanya, maka para ulama’ bersepakat bahwa ia bukan muslim. Dan barangsiapa yang meyakini seluruhnya dan ia menelantarkan salah satu darinya selain syahadat maka ia adalah fasiq dan barangsiapa yang beramal hanya sebatas lisannya saja tanpa dibarengi dengan I’tigad, maka ia adalah munafiq.
Allah Ta’ala berfiman dalam surat Ali Imran ayat 19.
Artinya: “Sesungguhnya agama (yang benar) di sisi Allah hanyalah Islam”.
Maksud dari ayat di atas, bahwa sesungguhnya tidak ada agama yang diterima di sisiNya dari seseorang selain Islam.
Maka barang siapa menganut suatu agama selain syari’at nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam setelah diutusnya beliau, maka agama itu tidak di terima di sisi Allah Subhannahu wa Ta'ala .
Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 85.
Artinya: “Dan barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima daripadanya, sedang ia di akhirat kelak termasuk golongan orang yang merugi.”
Yakni barangsiapa menjalankan agama selain apa yang disyari’atkan oleh Allah kepada RasulNya, maka tak akan diterima daripadanya di sisi Allah dan ia kelak di akhirat termasuk di antara orang-orang yang merugi.
Sebagaimana sabda nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam dalam hadist yang shahih:
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ.
Artinya: “Barangsiapa melakukan suatu amal, yang tidak didasari keterangan kami, maka ia adalah tertolak”.
Berdasarkan hadist di atas telah jelas sekali bagi para hamba yang beriman kepada Allah dan hari akhir, bahwa apa saja yang berhubungan dengan syariat, baik dari segi aqidah maupun ibadah, baru akan diterima di sisi Allah apabila hal itu sesuai dengan apa-apa yang telah diajarkan oleh Allah kepada RasulNya. Sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 31.
Artinya: “katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah maha Pengampun lagi Maha penyayang.”
Dan Allah Ta’ala telah berfirman pula, dalam surat Al-Hasyr ayat 7.
Artinya: “Apa yang diberikan oleh rasul maka terimalah ia. Dan apa yang di larangnya bagimu maka tinggalkanlah dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukumanNya.”
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Bila dipandang dari sejak syari’at di turunkan sampai hari akhir nanti, maka Islam itu dapat dibagi dua, yaitu:
1. Islam dipandang dari segi umum
2. Islam dipandang dari segi khusus
Islam dipandang dari segi umum, bahwa sejak rasul yang pertama sampai hari akhir nanti, syari’at mereka adalah Islam yang berarti, tunduk beribadah hanya kepada Allah semata, karena itu mereka disebut Al-Muslimun.
Islam dipandang dari segi khusus, bahwa sejak diutusnya Rasul yang terakhir, yang mana ia adalah penyempurna bagi syari’at sebelumnya, serta menjadi penutup bagi segenap rasul, maka barangsiapa dari ummat manusia, yang tidak beriman kepada Nabi Muhammadsaw , maka ia kafir.
Sebagaimana yang tersebut di dalam hadist yang shahih bahwa Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ يَسْمَعُ بِيْ أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ اْلأُمَّةِ يَهُوْدِيٌّ وَلاَ نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوْتُ وَلَمْ يُؤْمِنُ بِالَّذِيْ أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارَ. (رواه مسلم)
Artinya: Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , dari Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Demi dzat yang diri Muhammad berada di tanganNya, tidaklah seseorang mendengar tentang aku dari umat ini, baik itu kaum Yahudi atau kaum Nasrani, kemudian meninggal sementara ia belum mau beriman kepada apa yang aku bawa, melainkan ia akan menjadi penghuni Neraka.” (hadits Muslim)
أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّ‍هِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ؛ مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ.
Kita harus yakin bahwa Islam, adalah agama yang benar di sisi Allah dan selainnya adalah batil Dan kita meyakini, bahwa Islam adalah agama yang telah sempurna. Sebagaimana telah tersebut dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 3:
Artinya: “Pada hari ini telah aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu ni’matKu, dan telah ku-ridlai Islam itu jadi agama bagimu”.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah
Itulah Islam, Allah telah memberi kabar kepada nabiNya dan kepada seluruh kaum mu’minin, bahwa Ia (Allah) telah menyempurnakan bagi mereka Islam sebagai agama.
Dengan keputusan Allah ini, sekaligus merupakan keme-nangan bagi kaum mu’minim dan merupakan kesempurnaan dalam beragama.
Maka selesailah tugas Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam dalam mengemban tugasnya dalam menyampaikan agama, dan bagi kaum mukminin, mereka tidak butuh lagi pengurangan ataupun penambahan selamanya.
Semoga Allah selalu membimbing kita semua ke jalan yang diridhaiNya. Amin.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَحْيِنَا عَلَى اْلإِسْلاَمِ وَأَمِتْنَا عَلَى اْلإِيْمَانِ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.